BAB
I
PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang Masalah
Mengembangkan sebuah usaha perdangan
bukanlah hal mudah sebab majunya sebuah usaha bergantung pada manajemen
bisnis. Ketepatan pengembangan bisnis
tersebut sangat dipengaruhi oleh konsep penjualan, usaha pengembangan produk baru dan marketing
konsep (seles consep)sangat menentukan laju pertumbuhan suatu perusahaan . oleh
karena itu, dalam kegiatan sales consep tidak lepas dari promosi dan display
barang.Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai menata produk atau yang
lebih dikenal dengan istilah Display.
Display barang merupakan Salah satu lingkup
pekerjaan penjualan yang memerlukan kekhususan atau spesialisasi dan
memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur. Kompetensi
dalam Menata Produk yaitu tentang pengetahuan penataan barang (display
produk) yang sesuai dengan standar dan spesifikasi perusahaan, pemajangan
barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas
yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di
dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format
layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket, supermarket maupun hypermarket.
tak heran jika display yang pada dasarnya merupakan bagian dari promosi
ini sering juga disebut sebagai “the silent salesman”untuk itu dalam materi ini
akan dibahas tentang bagaimana membuat perencanaan display, tujuan display
dan syarat- syarat display yang baik.
I.II
Rumusan masalah
I.2.1 Apakah pengertian
dari Menata Produk ?
I.2.2 Apa tujuan dari display?
I.2.3 Bagaimana
klasifikasi produk dalam display ?
I.2.4 Apa saja syarat
display yang baik?
1.2.5 Apa saja SOP
(Standart Operating Procedure) penataan produk?
I.3
Tujuan Penulisan
I.3.1 Memahami
pengertian Menata Produk
I.3.2 Mengetahui tujuan
dari display
I.3.3 Mengetahui klasifikasi
produk dalam display
I.3.4 Mengetahui syarat
display yang baik
1.3.5 Mengetahui SOP
dalam menata produk
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penataan Produk
Penataan
produk juga dikenal dengan istilah display. Penataan produk (display) adalah
suatu cara penataan produk, terutama produk barang yang diterapkan oleh
perusahan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.(Kusmawan
Rusmandi;2010).
Menurut
William J. Shults, “ Display consist of
simulating customer attention and interst in a product or a store, and desire
to buy the product patronize the store, through direct visual appeal.” Display
adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang
dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct
visual appeal).
Sedangkan
Sopiah dan Syihabudhin (2008:238 ) menyimpulkan,
Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan
pembeli agar tertarik untuk melihat dan membeli.Display atau presentasi atau
memajang barang sangat penting di lakukan oleh toko swalayan.Display yang baik
akan membangkitkan minat pelanggan untuk membelinya.Definisi umum display
adalah usaha yang di lakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar
tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membelinya.Jadi dapat disimpulkan bahwa penataan produk (display) adalah
suatu cara penataan produk yang
dilakukan oleh perusahaan dagang agar
konsumen berminat dan tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut
Secara umum display
dapat dibagi menjadi 3:
1. Window display
Merupakan pemajangan barang
dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha. Tujuan window display adalah
untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.
Gambar 1 : contoh window display
Sumber:
http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
Fungsi
window display :
·
Untuk menarik perhatian orang
·
Memancing perhatian terhadap dagang yang dijual di toko
·
Menimbulkan impulse buying
·
Menimbulkan daya tarik terhadap
keseluruhan suasana toko
·
Menyatakan kualitas barang yang baik dan
cirri khas toko tersebut
2. Interior display
Interior
display merupakan pemajangan barang dagangan di dalam toko. Interior display banyak dipergunakan untuk
barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Misalnya barang-barang
seperti baju dan perhiasan.
Interior display dibagi
menjadi 3 bagian :
1.
Open interior display
Open
interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana
barang diletakkan secara terbuka, sehingga konsumen dapat melihat dan mengamati
tanpa bantuan petugas.
Gambar 2: contoh open interior display
penataaan open interior display
Sumber : http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
Kebaikan dari open
interior display :
a
Barang dagangan dapat dijual dengan
cepat
b
Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan
sistem manajemen bilamana sewaktu-waktu diperlukan
c
Alat-alat yang dipakai untuk memamerkan
barang-barang sederhana,
Barang – barang yang
biasanya dipajangkan dalam open interior display adalah :
·
Barang-barang yang lama lakunya
·
Barang-barang yang ingin cepat habis
terjual
·
Barang-barang yang dibeli atas dorongan
kata hati
b. close interior
display
Close
interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana
barang diletakkan dalam tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat
mengamatinya. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka akan meminta
bantuan maka ia akan meminta tolong
pada pramuniaga untuk mengambilkan
barang tersebut.
Gambar 3: contoh close interior display
Sumber : http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
3. Eksterior display
Eksterior display adalah pemajangan barang
dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan.
Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang, pengenalan
produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan
sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang
optimal karena kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang
dan sebagainya. Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan
untuk kondisi penjualan tertentu.
Gambar 4: contoh interior display
Sumber
: http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
2.2 Tujuan dan Fungsi Penataan Produk
Display
produk dapat dikatan sebagai suatu promosi yang sangat mempengaruhi daya tarik
dan minat pelanggan untuk membeli sebuah prodak yang kita pajang disebuah toko.penataan
produk memiliki tujuan ,yaitu :
1.
Attention and interest
Attention
and interest artinya menarik perhatian pembeli
dengan cara menggunakan
warna-warna, lampu-lampu dan sebagainya.
2.
Desire and action customer
Desire
and action costumer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang
yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan
pembelian. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas
pandang. Disain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun
kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut.
Selain
tujuan yang telah diterangkan di atas penataan produk juga memiliki beberapa
fungsi, yaitu :
a.
Menciptakan citra niaga/store image
b.
Meningkatkan pembeli
c.
Memperkenalkan barang baru
d.
Meningkatkan keuntungan.
2.3
Klasifikasi
produk dalam display
Makna produk,menurut
J.santon,adalah suatu sifat yang kompleks,baik dapat di raba maupun tidak dapat
di raba,termasuk bungkus,warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer,serta
pelayanan perusahaan yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhannya.
Barang
barang tersebut di kelompokkan menjadi dua yaitu:
1.Kelompok
barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
·
Solutary
product(barang yang bermanfaat)
Solutary
product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tapi bermanfaat sangat tinggi pada
konsumen dalam jangka panjang.contoh:detergen dengan fosfat yang sangat rendah.
·
Deficient
product(barang yang kurang sempurna),
Deficient
product yaitu barang – barang yang tidak mempunyai manfaat tinggi tetapi tetap
mempunyai manfaat bagi konsumen. Contoh : obat-obatan yang rasanya pahit tetapi
tetap manjur mengobati penyakit.
·
Pressing product ( barang yang sifatnya menyenangkan )
Pressing
product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan pada si pembeli
akan tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut.
Contoh : rokok, minuman keras dll.
·
Desirable
product ( barang yang sangat diperlukan)
Desirable
product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh: makanan dan minuman yang bergizi.
2.Kelompok barang
menurut tujuan pemakaian
Berdasarkan tujuan pemakaian,
kelompok barang dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Barang
konsumsi ( consumer goods) yaitu barang-barang yang dapat dibeli untuk
dikonsumsi berdasarkan kebiasaan pembelian dapat dibedakan lagi menjadi 4 golongan
yaitu :
·
Convenience goods ( barang kebutuhan sehari-hari)
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Barang
pokok
Misalnya : beras, sabun
dan pasta gigi.
b. Barang
impulsive
Misalnya : permen
coklat, dll
c. Barang
darurat
Misalnya : payung di
musim hujan
·
Shopping goods ( barang belanjaan )yaitu
barang yang pembelianya perlu ditimbangkan seperti
mobil, motor, peralatan rumah tangga, dan pakaian
·
Speciality goods ( barang khusus) yaitu
barang yang mempunyai ciri khas menarik konsumen dalam berbelanja . misalnya :
mobil mewah, dan gaun malam yang mewah.
·
Unsought goods ( barang yang tidak
dicari ) yaitu barang-barang yang tidak diketahui atau diketahui konsumen namun secara normal tidak berfikir untuk
memberinya . misalnya : asuransi jiwa, tanah kuburan dll.
b. Barang industry ( industrial goods) yaitu barang yang dibeli untuk
diproses lagi ataupun untuk kepentingan dalam industry.
·
Barang dan suku cadang yaitu
barang-barang yang seluruhnya masuk ke dalam produk jadi. Antara lain :
a. Bahan
baku , meliputi hasil pertanian
b. Bahan
jadi dan suku cadang meliputi barang komponen, umumnya masih diolah kembali.
·
Barang modal , barang-barang yang
sebagian masuk kehasil barang jadi akhir
barang ini meliputi :
a.
Instalasi yaitu alat produksi utama yang
digunakan perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang . misalnya :
tangga berjalan , computer, dll
b. peralatan
eksternal ( tambahan ) yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi.
Pelaratan ekstra juga meliputi peralatan kantor , misalnya : meja kantor,
computer dll.
·
Pembekalan dan pelayanan ( supplyes and
serviced) merupakan padanan dari barang-barang kemudahan di bidang
industry.
a. Pembekalan
operasional misalnya : batu-bara , tinta printer dll
b. Jasa nasehat bisnis:
konsultasi bisnis manajemen, biro iklan.
c.Barang-barang
di supermarket
Barang dikelompokkan menjadi 3
yaitu barang supermarket, barang fresh, barang fashion. Barang supermarket meliputi :
a.
Departemen food
Departemen food yaitu meliputi semua
makanan , khususnya makanan ringan (snack) yang banyak dikonsumsi oleh
anak-anak.
Misalnya : milk, biscuits,drink, canned
foods, dll
Gambar 5: contoh
barang Departemen food
Sumber: http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
b.
Departemen nonfood
Departemen nonfood
yaitu, meliputi barang-barang selain makanan
Misalnya : hair care (aneka bahan untuk
perawatan rambut ), body care( aneka bahan untuk perawatan tubuh), skin care ,
mouth care dll.
Gambar 6: contoh
barang departemen nonfood
Sumber
: http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
c.
Departemen house hold
Departemen house hold adalah
perlengkapan rumah tangga.
Misalnya : electrical (
peralatan yang menggunakan listrik
contoh : magic jar, setrika dll) , party
wear ( perlengkapan pesta contoh : piring kertas, sendok plastic dll) ,
seasonal goods ( barang musiman seperti payunhg dan jas hujan ) .
Gambar
7: contoh barang departemen house hold
Sumber: http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
d.
Departemen toys
Departemen toys adalah sebuah sarana
atau tempat atau barang-barang yang disediakan khusus untuk anak –anak .
Jenis toys terdiri atas : soft toys (
mainan yang lembut untuk perempuan) , baterred
operated toys for boys ( aneka perlengkapan mainan untuk anak laki-laki ),
games, dll.
Gambar 8: contoh
barang departemen toys
Sumber:
http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
e.
Departemen stationary
Departemen stationary meliputi semua
peralatan tulis dan peralatan kantor seperti : pensil, penghapus, penggaris
dll.
Gambar 9: contoh
barang departemen stationary
Sumber : http://www.google.image.mytugas104.blogpot.com
3.
Jenis, sifat dan spesifikasi barang
supermarket
Sifat barang supermarket adalah
perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainya pada
departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks dan biscuits yaitu
bersifat minuman dan makanan yang sama ada pada departemen food.
Sifat barang supermarket adalah
perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan yang lainya pada
departemen yang sama, misalnya : fruit tea dan fresh tea.
Gambar 10: contoh spesifikasi barang supermarket
Sumber : koleksi pribadi
2.4
Syarat – syarat Penataan Produk ( Display )
Menyusun barang dagangan juga merupakan salah
satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan pertama
dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang dagangan
yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase harus ditata sedemikian
rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi setiap orang
terutama calon pembeli,untuk penataan barang-barang ini diperlukan
keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa
menata sendiri,agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang
yang ahli dalam dekorasi dalam penataan barang/pemajangan, dengan harapan, hal
ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan
berikutnya, penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak membosankan
dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah
bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan
lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi
dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik
pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang
tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art) dan
merupakan unsure promosi yang cepat berkembang serta merupakan unsur
yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari fungsinya yaitu
untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian pengunjung
dan untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita
pajang .
Menata barang dagangan (Display) harus
dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal
ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar
peminat untuk mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang
ditampilkan ,semakin mudah pula calon pembeli menentukan pilihannya, oleh
karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang pembeli.
Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga adalah
penataan ruangan toko (lay out) sebagai sarana strategis yang dapat
dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik sehingga memberikan ruang
gerak yang bebas bagi calon pembeli, dengan ruang gerak yang bebas,
calon pembeli merasakan kenikmatan dalam berbelanja,disisi lain toko
juga harus memberikan kemudahan calon pembeli untuk memilih
barang barang yang dibutuhkannya,maka letakkanlah barang dengan
posisi mudah dilihat dan dijangkau.
oMengacu pada logika
konsumen
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
para peritel dalam melakukan display, yang seharusnya mengacu pada
“logika” konsumen. Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala
sesuatu yang meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan
psikologis konsumen yang mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja
dan berada di dalam toko. Sebagai contoh, kebanyakan konsumen
yang hal pengaturan display secara keseluruhan, misal, dalam
mensiasati display produk-produk impulse agar lebih efektif. Pengaturan
display yang logis menuju pada keinginan pembeli untuk mengambil barang dengan
mempertimbangkan :
·
Produk yang tepat ( cocok )
·
Tempat yang benar
·
Saat yang pas
·
Susunan yang memikat
·
Harga yang menarik.
o Syarat display yang
baik
Disamping mengacu pada logika konsumen dalam
menjalan kanaktivitas display, para peritel juga harus memperhatikan
aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display
yang baik, yaitu;
1.
Display
harus bersih dan rapi. Kerapian dan kebersihan barabg maupun tempat pajang
sangat penting untuk menarik minatt pembeli supaya bersedia untuk melihat dari
dekat produk yang ditawarkan.
2.
Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang menjadi
mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan
syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika
tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan menjadi sia – sia.
3.
Display harus memperhatikan aspek keamanan,baik keamanan bagi
pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi
pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek
keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang
yang mudah pecah di sembarang rak. barang-barang yang mahal, terutama yang
fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase.
barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan
pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cidera
bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
4. Display yang dilakukan oleh peritel harus
informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat
bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point
of purchase (POP) materials yang lain.
5.
Display harus terlihat menarik dan member kesan yang berbeda pada
pengunjung toko. Menarik mencangkup perpaduan warna, bentuk kemasan, kegunaan
barang, serta adanya tema atau tujuan yang pada akhirnya bermuara pada suasa
belanja pengunjung.
2.5 SOP ( Standart Operating Procedure) Penataan Produk dari suatu
perusahaan
SOP penataan produk
adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan
acuan (standart) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk
keputusan membeli.
Perlengkapan-perlengkapan
yang dibutuhkan untuk menata produk antara lain :
·
Labelling : untuk membantu memperlancar operasional dalam
memproduksi suatu barang
Ketentuan
label memuat informasi tentang : tanggal receiving, kode barang ,kode supplier,
bar code, harga jual (tidak selalu ada), memeriksa kesesuaian antara brand
(merk) ,article (type),size(ukuran)
·
Penggunaan ruangan
a.
Kategori produk : terdiri atas berbagai macam penggolongan produk
.
b.
Ukuran kemasan : dalam pen-display-an harus memperhatikan factor
keamanan apabila produk itu riskan atau mudah bocor
Hal-hal yang harus dilakukan dan dijalankan
dalam penataan produk :
·
Produk ditempatkan dalam kategorinya
·
Facing /jumlah tier produk sesuai dengan market share
·
Pengaturan secara horizontal atau vertical untuk masing-masing
jenis brand.
·
Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung .
·
Rotasi produk FIFO (First
In First Out) artinya dalam persediaan barang produk yang pertama masuk ,barang
itulah yang pertama dikeluarkan ,perhatikan expire date-nya.
Ada
lima cara pen-Display-an sebagai contoh pedoman penataan produk, antara lain:
·
Letakkan barang sesuai ukuran besar atau berkesan berat di bawah
dan barang ukuran kecil berkesan lebih ringan di atas.
·
Usahakan untuk memperoleh tinggi barang yang sama
·
Facing suatu produk menghadap ke depan
·
Usahakan tinggi tiap jalur sama (top sky line)
·
Gunakan eye technique cathing dan colour breaking , yang mempunyai
tujuan memajangkan barang agar ada perhatian dari konsumen .
Pen-display-an yang baik ,teliti, dan teratur,
akan memberikan lima kemudahan yang baik bagi konsumen maupun pihak perusahaan
yaitu:
·
Mudah dimengerti
·
Mudah dilihat
·
Mudah memilih
·
Mudah diambil dan diletakkan kembali dan
·
Mudah dirapikan
Selain itu display juga memiliki beberpa manfaat
yaitu:
·
Meningkatkan penjualan
·
Meningkatkan store image
·
Meminimum out of stock( barang yang kosong),
·
Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penataan produk (display)
adalah
suatu cara penataan produk yang
dilakukan oleh perusahaan dagang agar
konsumen berminat dan tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut.
Penataan produk memiliki beberapa
tujuan yaitu attention and interest, desire and action customer, selain itu
juga mempunyai tujuan untuk menciptakan citra niaga/store image , meningkatkan
pembeli , memperkenalkan barang baru, meningkatkan keuntungan.
Klasifikasi produk dalam display di
kelompokkan menjadi dua
yaitu kelompok
barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka panjang meliputi
: Solutary product, Deficient product, Pressing
product, Desirable product . Kelompok barang menurut tujuan pemakaian
meliputi: barang suku
cadang,barang modal,pembekalan dan pelayanan) , Barang-barang di
supermarket,(departemen food,departemen non food, departemen house hold,departemen toys, departemen stationary, jenis,sifat dan spesifikasi
barang supermarket) ,
Syarat – syarat penataan produk (
display ) yaitu Menata barang dagangan
(Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang
dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang
dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Pengaturan display
yang logis menuju pada keinginan pembeli untuk mengambil barang dengan
mempertimbangkan : Produk yang tepat ( cocok ), Tempat yang benar, Saat yang
pas, Susunan yang memikat, Harga yang menarik. syarat dalam mewujudkan display
yang baik yaitu : Display
harus bersih dan rapi, Display harus mampu membuat barang-barang yang di
pajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau , Display
harus memperhatikan aspek keamanan, Display yang dilakukan oleh peritel harus
informative dan komunikatif, Display harus terlihat menarik dan memberi
kesan yang berbeda pada pengunjung toko.
3.2 Saran
Oleh sebab itu sebagai seorang pendidik di bidang
manajemen atau kepenjualan harus memberikan pandangan dan wawasan agar peserta
didik mengerti bagaimana cara yang efektif dan tepat untuk menarik pembeli agar
berminat membeli produk dan sampai bisa menjadi pelanggan tetap,serta langsung
memberikan tugas pada peserta didik di smk tentang bagaimana tata cara menata
barang dengan baik dan menarik agar pembeli tetap setia membeli di tempat
tersebut .untuk bisa terjun dan praktek langsung ke lapangan dengan di
berikannya tugas terjun langsung ke lapangan mereka akan mempunyai pengalaman
di bidang yang mereka tekuni supaya mereka kelak siap dan mampu jika sudah berada di dunia kerja.